"Diharapkan forum ini dapat menambah wawasan baru yang lebih mendalam bagi dunia pelayaran regional Asia, sehingga memberikan dampak positif bagi perkembangan pelayaran Asia," imbuhnya.
Carmelita menambahkan INSA juga berkomitmen untuk ikut serta menyukseskan kegiatan mudik lebaran.
Beberapa negara tersebut seperti, Denmark, dan Selandia Baru.
Menyangkut efisiensi logistik, INSA berharap agar biaya kepelabuhanan juga bisa lebih efisien, dan di sisi lain perlu perbaikan fasilitas infrastruktur serta produktivitas pelabuhan.
Di periode mendatang, lanjut Carmelita, INSA berkomitmen untuk membangun lingkungan kerja sama, inovasi, dan inklusivitas di dalam asosiasi ini.
Pada sesi akhir, pimpinan dan anggota rapat sepakat menetapkan Ketua Umum DPP INSA menjabat sebagai Chairman FASA periode 2024 s/d 2026.
Karena itu diperlukan skema pembiayaan dengan jangka waktu yang panjang.
Apalagi perkembangan industri pelayaran yang sudah melantai di bursa juga menjadi pilihan menarik.
Carmelita juga menyinggung mengenai asas cabotage, yang menurutnya sudah baik, dan harus terus dijaga.
Pada tahun 2045 mendatang, sektor ekonomi maritim ditarget dapat berkontribusi mencapai 12,5 persen terhadap PDB nasional.
Untuk itu, pembenahan ditegaskan Carmelita, harus dilakukan yang mengarah kepada peningkatan daya saing pelayaran nasional.
Meski begitu, Nova tak menampik bahwa investasi kapal lain yaitu jenis roll-on/roll-off (RORO) menunjukan tanda-tanda kearah positif.
Isinya bahwa FASA re-instate INSA to full member status, yaitu INSA yang beralamat di jln Tanah Abang III No. 10, Jakarta pusat yang di Ketuai Carmelita Hartoto.
Program unggulan lainnya, DPP INSA juga kembali akan menggelar INSA Yacht Festival (IYF) di 2024 sebagai dukungan untuk mempromosikan wisata bahari nasional ke kancah dunia.
Masing-masing sesi diisi oleh para narasumber kompeten yang di antaranya seperti, Anggota DPR RI Ir. Ridwan Bae dan Laksamana Muda TNI (Purn.) Soleman B. Ponto.
Carmelita menambahkan, SDM yang dibutuhkan kelak tidak hanya yang memiliki hardskill dengan kompetensi teknis dan akademis, tapi juga dituntut memiliki softskill yang baik.
Serta menciptakan sinergi antara kebutuhan para pencari kerja dengan perusahaan sehingga memeroleh SDM terbaik guna menjawab tantangan zaman.
"Namun tentu, keberhasilan menjaga stok batubara bukan karena peran INSA semata, tapi juga berkat peran besar PLN dan seluruh stakeholder lainnya,” kata dia.
Adapun angkutan Nataru 2022 diprediksi akan didominasi mobil pribadi yang mencapai 12,4 juta orang dan sepeda motor 7,2 juta orang.
"Kita kan belum tahu apakah kontrak-kontrak angkutan di tahun depan akan terus berjalan atau ada perubahan," imbuhnya.